Week 9 – Tugas Individu 7 – 0034M

27 October 2010 at 00:07 (Informasi dan Proses Binis)

Tugas 9 Individu

1.      Proses bisnis apa yang terkait dengan proses bisnis keuangan, sumberdaya manusia dan konversi? Bagaimana proses bisnis itu terkait? Jelaskan jawaban anda dengan gambar grafik model REAL!

2.      Berikan contoh terjadinya kejahatan yang berkaitan dengan proses bisnis keuangan di perusahaan anda bekerja atau perusahaan lain dimana anda sebagai pelanggannya!

Jawaban

1.      Keterkaitan proses bisnis keuangan, SDM, dan konversi

2.      Contoh terjadinya kejahatan dalam proses bisnis keuangan adalah adanya mark-up pada proses pembelian barang yaitu dalam proses penentuan supplier yang dipilih baik itu melalui auction maupun pemilihan langsung. Kalau proses pembelian melalui auction, kemungkinan kecil terjadi adanya mark-up tetapi tidak menutup kemungkinan juga. Tetapi proses pembelian dengan cara penunjukan langsung ini sangat rentan terjadinya mark-up karena dikhawatir adanya deal-deal tersembunyi dengan supplier tersebut. Dengan adanya mark-up tentu saja perusahaan yang dirugikan karena harga barang yang dibeli akan menjadi lebih mahal.

Permalink Leave a Comment

Week 8 – Tugas Individu 6 – 0034M

27 October 2010 at 00:03 (Informasi dan Proses Binis)

Tugas Individu

1.      Buat paper singkat maksimal 5 halaman tentang perkembangan sistem pembayaran elektronik dengan mengacu  pada minimal 3 sumber dari berbagai media termasuk internet.

 

Jawaban:

Perkembangan Sistem Pembayaran Elektronik

 

Dewasa ini perkembangan teknologi telah memungkinkan kita untuk menghapus batas jarak dalam komunikasi. Perkembangan inilah yang memungkinkan umat manusia untuk melakukan transaksi secara on-line yang dimulai sejak tahun 1990-an. Kemudian, transaksi semacam ini ternyata disukai baik oleh pembeli, penjual, maupun oleh agen perantara. Pihak-pihak yang terkait dengan sistem pembayaran tersebut dicontohkan seperti gambar dibawah ini :

Gambar Model Umum Sistem pembayaran

 

Uang elektronik saat ini tidak hanya diterbitkan dalam bentuk chip yang tertanam pada kartu atau media lainnya (chip based), namun juga telah diterbitkan dalam media lain yaitu suatu media yang saat digunakan untuk bertransaksi akan terkoneksi terlebih dulu dengan server penerbit (server based). Begitu pula dari sisi penggunaannya, hampir dari seluruh uang elektronik yang diterbitkan tidak lagi bersifat single purpose namun sudah multi purpose sehingga dapat diterima di banyak merchant yang berbeda. Berikut dibawah ini grafik pertumbuhan uang elektronik.

Gambar Pertumbuhan Uang Elektronik

 

Sebagai alat pembayaran, perolehan dan penggunaan uang elektronik pun cukup mudah. Calon pemegang hanya perlu menyetorkan sejumlah uang kepada penerbit atau melalui agen-agen penerbit dan nilai uang tersebut secara digital disimpan dalam media uang elektronik. Untuk chip based, pemegang dapat bertransaksi secara off-line melalui uang elektronik (dalam bentuk kartu atau bentuk lainnya). Sedangkan pada server based, pemegang akan diberi sarana untuk mengakses “virtual account” melalui handphone (sms), kartu akses, atau sarana lainnya, sehingga transaksi diproses secara on-line. Transaksi melalui uang elektronik khususnya transaksi yang diproses secara off-line sangat cepat hanya memerlukan waktu kurang lebih 2-4 detik. Saat ini nilai uang yang dapat disimpan dalam uang elektronik dibatasi tidak lebih dari Rp1 juta, karena fungsinya memang ditujukan sebagai alat pembayaran untuk transaksi yang bernilai kecil. Namun batasan tersebut nantinya dapat saja disesuaikan dengan melihat perkembangan dan kebutuhan industri. Dalam mekanisme uang elektronik, apabila pemegang tidak lagi berminat menggunakan uang elektronik atau ingin mengakhiri penggunaan uang elektronik, nilai uang yang ada pada uang elektronik dapat di-redeem6 sesuai tata cara yang diatur oleh masing-masing penerbit.

Perkembangan Transaksi Uang Elektronik

 

Dalam bidang bisnis perdagangan secara elektronik, perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor mengkaji berbagai kemungkinan yang ditawarkan oleh sistem-sistem pembayaran online melalui internet. Sebagai tanggapan atas tuntutan tersebut, beberapa sistem yang muncul dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan proses-proses perdagangan yang telah ada. Hal ini penting untuk menjamin masa transisi yang selancar mungkin untuk menuju mekanisme pembayaran online yang baru. Sistem ini juga memungkinkan para pedagang untuk membuka rekening bagi para penyalurnya dan melakukan pembayaran invoice tiap-tiap bulan seperti metode-metode transaksi dagang tradisional. Secara potensial, hal ini akan mempercepat sistem pembayaran dan membuat transaksi dagang lebih mudah.

 

Jenis-jenis aplikasi sistem bisnis online ini mungkin secara khusus sesuai dalam bidang bisnis telekomunikasi. Perusahaan-perusahaan telekomunikasi tidak saja dapat menggunakan internet untuk penjualan dan pemasaran jasa, tetapi juga dapat memanfaatkannya untuk mempercepat proses-proses penagihan rekening dan pembayaran. Sebagai contoh, rekening telpon, dapat dikirim kepada pelanggan melalui internet dan pembayaran dapat dilakukan menggunakan sistem-sistem pembayaran berbasis jaringan internet (web). Sifat dasar dari media ini akan memungkinkan para pelanggan untuk menerima perincian yang lebih detil pada rekening-rekeningnya dan memungkinkan pengalokasikan dana dengan lebih baik guna mengidentifikasi anggaran mana yang dapat dipotong. Perusahaan-perusahaan dapat segera menetapkan sistem ini sebagai metode pembayaran. Perusahaan listrik UK’s Scottish Power mengembangkan skema untuk memungkinkan para pelanggan mengunakan kartu kredit untuk membayar rekening-rekeningnya melalui internet. Sistem-sistem pembayaran melalui internet yang aman, merupakan hal yang penting dalam dunia bisnis online, karena alasan-alasan berikut:

Jika pedagang tidak mengatur untuk menerima kartu kredit secara aman melalui internet, maka sistem pembayaran yang dipakai dapat mengambil alih fungsi-fungsi ini. Penipuan ataupun pemalsuan kartu kredit yang dihasilkan dari transmisi melalui internet merupakan salah satu penghalang utama dalam perdagangan online melalui internet dalam tahun-tahun ini. Sistem-sistem pembayaran internet menggunakan pengkodean tingkat tinggi lebih menjamin dari pada transaksi dengan kartu kredit langsung melalui jaringan;

 

Sistem-sistem pembayaran internet dapat menawarkan kepada para pelanggan ketenangan akan legitimasi kepada siapa mereka membeli/membayar. Sementara merk dagang barang komoditi yang ditawarkan melalui internet segera dapat dipercaya, tetapi boleh jadi sifat internasional dari jaringan sebagian besar tidak atau belum dikenal oleh para konsumen. Dalam kasus ini, sistem-sistem pembayaran yang ditawarkan dapat digunakan untuk mengecek pedagang/penjual sebelum konsumen menggunakan pelayanan pembayaran dengan menggunakan referensi kredit agen yang telah dikenal. Sistem-sistem pembayaran melindungi konsumen karena si agen tidak akan mengizinkan pedagang mengakses kartu kredit para pelanggan/pembeli

 

Awalnya, perdagangan melalui internet terbatas, terutama untuk industri yang melayani pemesanan melalui jasa pos. Untuk sektor ini, transisi dari media tradisional ke media internet merupakan hal yang relatif sederhana. Perusahaan-perusahaan jasa pengiriman melalui pos cenderung memproduksi kembali katalog-katalog yang ada di internet dan kemudian menggunakan pemesanan secara tradisional, seperti melalui fax atau telpon dengan pembayarannya menggunakan kartu kredit atau chek. Baru-baru ini, situs perusahaan jasa pengiriman melalui pos yang besar telah memperkenalkan jaminan verifikasi kartu kredit secara online untuk pembayaran.

Yang penting dalam pasar pemesanan melalui pos adalah pertumbuhan yang pesat dan penuh tantangan dalam desain pelayanan yang disesuaikan secara khusus untuk internet. Cakupan bisnisnya meliputi: pengiriman informasi, direktori telpon, akses data atau berita keuangan, sampai pengembangan aplikasi online yang khusus seperti komputer game. Pelayanan baru atau yang disesuaikan dalam masa pertumbuhannya masih sangat banyak.

Dengan pelayanan-pelayanan ini, tidak akan cukup bagi perusahaan-perusahaan sistem pembayaran untuk menawarkan kepemilikan kartu kredit, karena biaya minimum kartu kredit membuatnya tidak ekonomis untuk pembayaran jumlah kecil. Oleh karena itu metode pembayaran mikro (pembayaran dalam jumlah kecil) akan dikembangkan, menawarkan range aplikasi yang memungkinkan memungut pembayaran-pembayaran dalam jumlah besar ataupun kecil. Hal ini akan mendorong berbagai pelayanan baru meliputi : pemesanan informasi tertentu, maupun komputer interaktif dalam bentuk komputer game. Dengan menggunakan beberapa sistem pembayaran, pasar bisnis online ini masih terbuka sangat lebar.

 

Sistem-sistem pembayaran yang sudah beroperasi atau dalam percobaan, saat ini dapat dikelompokkan dalam 3 kategori besar, yaitu : sistem pihak ketiga (3rd party system), sistem sertifikat, dan sistem uang neto (net money).

  • Sistem pihak ketiga. Pada sistem ini, ada pihak ketiga yang berfungsi sebagai agen antara pedagang/penjual dan konsumen/pembeli. Si agen inilah yang bertugas memeriksa kartu kredit konsumen, menyetujui (atau menolak) transaksi dan kemudian mengeluarkan dana untuk pembayaran kepada pedagang. Dalam kategori ini beberapa diantaranya menawarkan sistem yang lebih canggih, memungkinkan pelanggan untuk membuka rekening menggunakan kartu kredit atau kartu debit, kemudian memilih nomor pin dan password sendiri. Setiap kali konsumen ingin membeli sebuah barang atau jasa secara online, dia harus menggunakan nomor pin dan password sebagai pengganti nomor kartu kredit. Dengan demikian detil kartu kredit tidak secara terus menerus ditransfer melalui internet. Konsumen juga dapat merubah nomor pin maupun password sesering mereka inginkan. Meskipun demikian, sistem pihak ketiga tradisional ini mempunyai beberapa kelemahan. Sistem ini tidak dapat menangani pembayaran dalam jumlah kecil, dan membutuhkan detil kartu kredit untuk dimasukkan setiap kali ingin melakukan pembelian.
  • Sistem-sistem berbasis sertifikat melibatkan konsumen untuk melakukan downloading sertifikat digital sebagai media yang akan menampilkan kartu kreditnya. Sertifikat-sertifikat ini disimpan dalam bentuk dompet cyber, dan akan diaktifkan ketika konsumen menginginkan melalukan pembelian. Contoh yang paling menonjol pada sistem ini adalah sistem SET (Secure Electronic Transactions). Sistem ini lebih merupakan protokol daripada sistem pembayaran tunggal dan akan diterapkan oleh sejumlah perusahaan dalam bisnis online nya. Protokol ini dirancang oleh beberapa pemain utama komputer bisnis termasuk Microsoft. Meskipun demikian, sistem jenis ini mempunyai beberapa kekurangan. Karena sistem ini didasarkan pada verifikasi kartu kredit, sehingga tidak dapat menangani pembayaran-pembayaran dalam jumlah kecil. Sistem ini juga cenderung mengikat pengguna pada satu terminal komputer, karena sertifikat digital disimpan pada hard disk. Manakala dikopi pada sebuah disket sebagai alternatif, sistem ini menunjukkan keraguan terhadap keamanannya sendiri. Disamping itu, akses ke hard disk juga dapat memunculkan resiko keamanan. Perkembangan sistem SET secara besar-besaran telah dimulai pada tahun lalu tetapi terjadi penundaan terutama karena terbatasnya jumlah agen yang menerbitkan sertifikat. Sebagai tambahan, biaya yang relatif tinggi pada sistem-sistem berbasis sertifikat dapat menghalangi minat pedagang skala lebih kecil. Walaupun terdapat kekurangan-kekurangan, jenis sistem ini diperkirakan akan menjadi pemain penting pada bisnis online di tahun-tahun mendatang.
  • Sistem uang neto (net money systems) menghendaki konsumen merubah mata uangnya kedalam bentuk mata uang cyber, dan secara umum memungkinkan untuk melakukan pembayaran dalam jumlah kecil. Masalah yang utama adalah konsumen tidak hanya merubah mata uang, yang dapat menahan pengeluaran dengan sendirinya, tetapi mata uang cyber disimpan dalam dompet virtual, sehingga membuatnya kurang portable.

 

Referensi:

http://elektroindonesia.com/elektro/tel26.html

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/5235BDB2-6197-4747-B240-ABC8E31BA743/16516/LSPPU2008.pdf

http://www.informatika.org/~rinaldi/Matdis/2006-2007/Makalah/Makalah0607-28.pdf

 

Save to PDF

 

 

Permalink Leave a Comment

Week 6 – Tugas Individu 5 – 0034M

26 October 2010 at 23:58 (Informasi dan Proses Binis)

 

1.      Apa beda antara resiko dan ancaman?

2.      Apakah kita harus mengendalikan semua resiko? Jelaskan pendapat anda!

3.      Apa bedanya tugas dan tanggung jawab?

4.      Berikan contoh application control dan physical control!

5.      Ada istilah “auditing around” dan “auditing through” the computer. Apa bedanya?

Jawaban

 

1.      Perbedaan antara resiko dan ancaman adalah kalau resiko, kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat menyebabkan kerugian atas suatu tindakan yang tidak melanggar hukum sebagai contoh: keputusan perusahaan yang salah dalam menjual atau membeli perusahaan lain, Bangunan dengan konstruksi kayu akan lebih besar kemungkinannya terbakar dari konstruksi tembok, harus bekerja 16 jam sehari mengejar tengat waktu proyek. Sedangkan ancaman adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat menyebabkan kerugian atas suatu tindakan yang melanggar hukum dan kesusilaan sebagai contoh: pelecehan seksual oleh anggota manajemen puncak, jaringan komputer di perusahaan yang diserang oleh haker, pencurian data perusahaan.

2.      Menurut saya semua resiko perlu dikendalikan karena segala sesuatu yang kita kerjakan pasti ada resikonya, dengan resiko tersebut kita harus bisa menghilangkan/meminimalisasikan resiko itu terjadi dengan cara menajemen resiko, dengan melakukan proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian. Berikut tahapan dalam manajemen resiko:

–          Identifikasi resiko: Usaha untuk menemukan atau mengetahui resiko-resiko yang mungkin timbul dalam kegiatan, resiko-resiko yang dihadapi harus dilihat dalam pengertian yang paling luas, jadi tidak terbatas pada resiko-resiko yang dapat diasuransikan, pemeriksaan fisik.

–          Mengevaluasi Resiko: mengevaluasi dampak daripada risiko terhadap perusahaan sehingga perusahaan dapat memutuskan cara yang paling tepat untuk menanggulanginya. Evaluasi risiko sangat tergantung kepada tersedianya data/pengalaman dimasa lalu.

–          Mengontrol Resiko: Merupakan tahap terakhir dari proses Manajemen Risiko, Tahap terakhir ini adalah yang terpenting di mana Manajer Risiko harus menggunakan seluruh informasi yang dimilikinya untuk mengambil keputusan-keputusan yang.

3.      Perbedaan tugas dan tanggung jawab adalah kalau tugas adalah suatu kegiatan yang dikerjakan atau dilakukan berdasarkan perintah yag telah ditetapkan sebagai contoh sipulan diberikan tugas untuk membeli alat-alat listrik seperti kabel, solatip, solder dan lain-lain sedangkan tanggung jawab adalah suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh perilaku seseorang dalam rangka menjawab suatu persoalan sebagai contoh sipulan yang telah diberikan tugas untuk membeli alat-alat listrik  maka sipulan harus mencari untuk mendapatkan alat-alat listrik yang diminta dan membelinya jika tidak mendapatkannya sipulan harus menjelaskan alasan tidak mendapatkan alat-alat listrik tersebut.

4.      Application control adalah task spesifik yang yang dilakukan individual aplikasi sebagai contoh adalah

–          Pembatasan akses data

Pengaksesan data oleh yang tidak berhak biasanya dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, karena itu pengaksesan harus dibatasi hanya untuk orang-orang yang berhak saja

–          Data Backup dan Recovery

Pengendalian ini diperlukan untuk berjaga-jaga bila file atau database mengalami kerusakan, kehilangan atau kesalahan data. Back up adalah salinan dari file atau database, sedang recovery adalah file atau database yang telah dibetulkan dari kesalahan, kehilangan atau kerusakan datanya.

 

Physical Control yaitu mengatur lokasi fisik dan menerapkan alat-alat pengaman. Sebagai contoh adalah:

–          Lokasi ruang komputer yang jauh dari hal-hal yang menganggu operasi pengolahan data, misalnya pangkalan udara, radar, gelombang microwave, lalu lintas yang padat, dan sebagainya.

–          Tersedia fasilitas cadangan yang terpisah dari lokasi fasilitas utama sehingga bila terjadi sabotase tidak terkena kedua-duanya, tetapi harus mudah dicapai dan cepat untuk menggantikan fasilitas utama.

–          Tersedianya alat pemadam kebakaran di tempat-tempat yang strategis dan mudah dijangkau bila terjadi kebakaran.

–          Digunakan UPS (Uninteruptible Power System) untuk mengatasi bila arus listrik tiba-tiba terputus sehingga proses pengolahan data tidak terganggu dan dapat dilanjutkan atau dihentikan seketika. UPS berisi accu yang dapat menggantikan fungsi arus listrik terputus dan dapat tahan berjam-jam.

–          Stabilizer untuk menghasilkan arus listrik.

–          Pemakaian AC (Air Conditioning) untuk mengatur temperatur ruangan. Temperatur yang ideal ini berkisar antara 10°C s/d 35°C.

–          Dipasang alat pendeteksi kebakaran atau bila timbul asap yang merupakan tanda-tanda mulai terjadi kebakaran.

5.      Perbedaan antara “auditing around” dan “auditing through” adalah kalau auditing around yaitu menelaah SPI (Sistem Pengendali Intern), pengujian transaksi, verifikasi saldo, tidak melakukan pengujian terhadap system EDP, pengujian sebatas kualitas input dan output seperti untuk kondisi system computer yang ada masih sederhana, software aplikasi yang digunakan adalah software yang umum dipakai dan telah teruji, dokumen sumber tersedia dalam bentuk fisik, output mudah ditelusur dokumen sumbernya atau sebaliknya. Sedangkan  auditing through yaitu focus pengujian pada operasi pemrosesan dalam system computer seperti kondisi terlalu sulit jika audit secara manual dengan pertimbangan biaya manfaat, sebagian besar SPI ada dalam system computer, system aplikasi menerima input yang relative besar dan menghasilkan output yang besar juga, system logika computer sangat kompleks dan banyak fasilitas.

Save to PDF

 

Permalink Leave a Comment

Week 5 – Tugas Individu 4 – 0034M

26 October 2010 at 23:57 (Informasi dan Proses Binis)

Tugas Modul 05

1.      Bagaimana anda menentukan banyaknya aktvitas perekaman data, pengelolaan, dan pelaporan informasi yang dibutuhkan pada suatu aplikasi TI ?

2.      Jelaskan 3 jenis output yang dibutuhkan oleh user !

3.      Jelaskan setiap tahapan dari 4 tahapan analisis dan perancangan sistem yang diperkenalkan pada pertemuan 4 dan 5 !

Jawaban

1.      Dalam menentukan banyaknya aktvitas perekaman data, pengelolaan, dan pelaporan informasi yang dibutuhkan pada suatu aplikasi TI, terdapat lima siklus yang dapat dilakukan yaitu:

1. Perancangan database dan sistem informasi;

2. Organisasi dan pengelolaan database;

3. Perancangan media Populer;

4. Pengembangan ketrampilan khusus;

5. Pengelolaan dan distribusi media populer.

1. Perancangan database dan sistem informasi:

Jenis layanan ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka sistem informasi dan database yang solid berdasarkan tujuan strategis lembaga. Proses ini mencakup beberapa kegiatan yakni:

* Identifikasi/ mengenali informasi yang telah ada dan kebutuhan informasi sistem organisasi berdasar atas data, informasi, pengetahuan dan kebijakan yang ada;

* Analisis terhadap spesifikasi kebutuhan informasi

* Merancang sistem informasi dan database yang meliputi pencatatan, pengolahan, perekaman dan pelaporan

* Detil Perencanaan

2. Pengorganisasian dan pengelolaan database:

Jenis layanan ini bertujuan untuk mendetilkan rancangan sistem informasi dan database. Dan juga memperjelas organisasi pengelolaan database supaya dapat berdaya guna secara optimal. Proses ini mencakup beberapa kegiatan seperti:

* Pengembangan kerangka kerja program

* Memformulasikan desain dan struktur organisasi pengelolaan database

* Memformulasikan sistem pencatatan, pengolahan, perekaman dan pelaporan

* Memformulasikan isu strategis dan tujuan strategis.

3. Perancangan media populer:

Jenis layanan ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka perancangan media populer yang solid berdasarkan tujuan strategis lembaga. Media akan menjadi alat yang sangat efektif, jika tepat memilih jenis media, sumber informasi data terpercaya dan up to date, pesan yang akan disampaikan jelas, tujuan pesan jelas, dan momentumnya tepat. Oleh sebab itu proses perancangan media populer ini mencakup beberapa kegiatan yakni:

* Identifikasi/ mengenali media populer yang telah ada dan kebutuhan media populer untuk pencapaian tujuan strategis lembaga berdasar atas data, informasi, pengetahuan dan kebijakan yang ada;

* Analisis terhadap spesifikasi kebutuhan media

* Merancang sistem pengelolaan media dan jenis media yang tepat untuk tujuan strategis lembaga;

* Perencanaan tindak lanjut

4. Pengembangan skill media dan database:

jenis layanan ini bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan tentang media dan database.

5. Pengelolaan dan distribusi media populer:

Pengelolaan dan distribusi media populer diarahkan menuju keberlanjutan program yang dapat membiayai sendiri. Oleh sebab itu pengelolaan database dan media populer harus mulai dipisahkan pengelolaan keuangannya sejak mulai dari perencanaan sistem database.

2.      Output adalah informasi yang akan diberikan kepada user, sebagai hasil pengolahan aplikasi sistem informasi. Output yang dihasilkan sistem informasi dapat berupa : Output tercetak, Output melalui tampilan layar, Audio.

Tujuan Rancangan Output : Sasaran output adalah menyediakan / melayani, informasi bagi user,

Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement), Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user (tidak berlebihan), Jaminan bahwa output sesuai kebutuhan, Jaminan ketepatan penyampaian output, Memilih device dan media komputer yang baik.

–          Internal Output dibuat untuk kebutuhan di dalam organisasi. internal Output mendukung operasi bisnis sehari-hari atau pengawasan manajemen dan pengambilan keputusan. Dibedakan antara Detailed Report, Summary Report dan exception report. Detailed Report, menyajikan informasi dengan sedikit atau tanpa dilakukan penyaringan atau pembatasan. Contoh daftar seluruh supplier, daftar jenis-jenis produk, Summary Report, berisi informasi dari manajer yang tidak perlu diperlihatkan keseluruhan laporan secara detail. Contoh laporan Profit & Lost, Balance Sheet, laporan aging. dan exception report digunakan untuk menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi perkecualian (laporan perkecualian) contoh: laporan minimum inventory.

–          Eksternal Output dibuat untuk disampaikan kapada pihak-pihak di luar sistem / organisasi sebagai contoh: Tagihan pelanggan, Laporan tahunan keuangan, Laporan untuk pelanggan, vendor, faktur, nota pembelian, jadwal kursus, tiket pesawat, tagihan telepon, dan lain-lain.

–          Turnaround Output adalah Output berupa dokumen yang dikembalikan , misalnya bagian dari statement nasabah yang harus diisi dan dikembalikan nasabah.

3.      Tahapan-tahapan analisis dan perancangan sistem

–          Tahapan analisis – menentukan kebutuhan sistem dan membuat struktur kebutuhan dengan membuat model proses, model logical, dan model konseptual.

Mendefinisikan kebutuhan sistem(System Requirement)

Analisis bisnis yang harus menekankan pada aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Maka perlu menyelesaikan detil rencana, dengan mendefinisikan kebutuhan sistem, tantang ekspetasi sistem, keputusan dan pekerjaan yang didukung, serta menentukan sistem yang akan membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Dengan menambahkan proses informasi, termasuk penyimpanan data dan aliran data ke dalam analisis dapat mendukung manajemen dalam proses perencanaan, pengendalian dan evaluasi

Structuring System Requirements using Process Modeling

Membuat pemodelan dengan menggunakan diagram aliran data (DFD-data flow diagram) dalam bentuk grafik. Untuk tujuan analisis dan perancangan, harus memasukkan semua sumber dokumen dan laporan yang didefinisikan pada context diagram dalam lingkup analisis dan perancangan.

Structuring System Requirement using Logical Modeling

Model logical digunakan untuk merepresentasikan logika pengolahan informasi pada diagram aliran data untuk mendeskripsikan secara terstruktur proses logical yang terdapat pada setiap diagram aliran data. Teknik ini mengcakup structured English, decision tables, decision trees dan state transition diagram. Dengan structured English, orang yang bukan programmer bisa memberikan nilai pada proses analisis.

Structuring system requirement using conceptual Data modeling

Membuat model data secara konseptual dengan E-R diagram yang dapat menggambarkan hubungan antar entitas yaitu

1.Resources : Sumber daya, contohnya seperti produk, material, jasa, mesin

2. Events : aktivitas, contohnya pembayaran, pembelian, penugasan, pendaftaran

3. Agents : Pelaku (Aktor), contohnya, Suplier, pelanggan, karyawan, siswa

4. Locations : Lokasi, contohnya seperti cabang, pusat, pabrik, wilayah, negara

Memilih strategi perancangan

Analis sistem akan menentukan berbagai perangkat keras, perangkat lunak, prosedur pengolahan data yang paling efisien dan efektif dalam perancangan sistem dengan mengacu pada terpenuhinya kebutuhan system.

–          Tahapan perancangan logical – Merancang database, form, laporan, interfaces dan dialogues.

Beberapa komponen utama dalam tahapan perancangan secara logis ini adalah merancang form dan laporan, merancang user interface dan dialog, merancang database dengan teknik pemodelan secara logis. Dengan menggunakan model konseptual data sebagai panduan untuk membuat model data secara logis yang akan digunakan untuk pembuatan database secara fisik. Dalam mendefinisikan struktur data yang tepat untuk merefleksikan proses bisnis secara mendasar mempunyai tantangan tersendiri. Beberapa alternatif pemodelan secara logis untuk mendefinisikan struktur data. Pada perancangan secara logis ini akan gunakan struktur relational database untuk mendefinisikan model REAL dengan cardinality yaitu:

1. Mengidentifikasikan kebutuhan relasi

2. Mengidentifikasikan atribut kunci untuk setiap relasi

3. Menghubungkan antar relasi

4. Mendefinisikan atribut bukan kunci

–          Tahapan perancangan fisik – Merancang file fisik, database dan program

Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Perancangan secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database serta perlu dilakukannya normalisasi untuk mencapai penampilan yang terbaik. Perancangan spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses.

–          Tahapan implementasi dan pengelolaan – Melakukan coding, testing, installing, dokumentasi, melatih pemakai, user support dan pengelolaan sistem.

Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :

a. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.

b. Mengimplementasikan sistem yang baru.

c. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

 

Save to PDF

 

Permalink Leave a Comment

Minggu 03 – Arsitektur Sistem Akuntansi Tradisional

26 October 2010 at 23:52 (Informasi dan Proses Binis)

Week 3 – Tugas Individu 3 – 0034M

  1. Apakah semua aktivitas proses bisnis terekam dalam jurnal akuntansi? Jelaskan!
  2. Apakah dengan otomatisasi sistem akuntansi tradisional akan memecahkan masalah yang berkaitan dengan proses akuntansi manual? Jelaskan pendapat anda!
  3. Jelaskan kenapa perancang sistem tradisional cenderung membuat beberapa sistem informasi dalam organisasi yang sama!

Jawaban

1. Menurut saya belum semua aktivitas proses bisnis terekam dalam jurnal akuntansi karena transaksi didalam akuntansi meliputi 3 kategori yaitu Aktiva (Aset), Hutang, dan Modal. Dalam jurnal akuntansi terdapat 6 kemungkinan yang mempengaruhi ke 3 kateegori tersebut yaitu: 1. Peningkatan asset, 2. Pengurangan asset, 3. Peningkatan hutang, 4. Pengurangan hutang, 5. Peningkatan modal, 6. Pengurangan modal. Sebagai contoh aktifitas bisnis yang berkaitan dengan pengiriman barang dan memberikan tagihan bagi pelanggan. Pada aktivitas ini ada 2 divisi yang terlibat yaitu divisi manufaktur dan pemasaran. Dengan sistem akuntansi, ada 24 pencatatan yang dilakukan, dan ini belum termasuk potongan harga, selisih kurs, pajak antar Negara. Ada beberapa aktifitas bisnis  yang tidak dapat tercatat pada jurnal akuntansi yaitu Orang produksi ingin mengetahui pesanan yang masuk untuk membuat perencanaan kapasitas produksi, Orang pemasaran perlu informasi pesanan untuk melakukan evaluasi harga, perencanaan iklan dan penentuan target penjualan, Orang di bagian kepegawaian memerlukan informasi tentang komisi yang harus dibayarkan kepada tenaga penjual, Ekesekutif di organisasi perlu mengetahui pesanan yang diterima untuk melakukan evaluasi terhadap dampak bagi organisasi. Oleh karena itu hanya sebagian data yang direkam dari aktivitas bisnis. Data ini berkaitan dengan transaksi akuntansi, data yang disimpan hanya subset dari data deskriptif dari proses bisnis, yaitu berupa data yang mempunyai dampak terhadap kinerja keuangan perusahaan.

2. Menurut saya dengan otomatisasi system akuntansi tradisional akan sangat membantu dalam proses akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan seperti laporan rugi/laba, buku besar, neraca saldo, perubahan modal dan lain-lain dalam periode tertentu secara otomatis, cepat, murah dan akurat sehingga dapat mengefisiensi waktu karena dengan otomasisasi menggunakan computer akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan pengolahan informasi oleh manusia, murah karena penggunaan kertas semaksimal mungkin akan diminimalkan penggunaannya sehingga biaya merekam, menyimpan, dan menggunakannya akan menurun, akurat karena kesalahan manusia (human error) dapat teratasi, kita harus menyadari manusia bukanlah pengolah informasi yang bisa diandalkan.

3. Menurut pendapat saya, karena dalam arsitektur system tradisional hanya sebagian data yang direkam dari aktivitas bisnis. Data ini berkaitan dengan transaksi akuntansi. Akibatnya adalah sebagian besar informasi penting yang berkaitan dengan aktivitas bisnis tersebut tidak tercatat dengan baik. Data tidak direkam dan diolah secara langsung(real time). Data direkam oleh sistem akuntansi secara berurutan dan tidak dilakukan secara langsung pada saat transaksi terjadi. Akibatnya pemakai informasi yang membutuhkan data ini secara real-time akan menggunakan aplikasi lain untuk melakukan perekaman dan pengolahan data. Hal ini mengakibatkan nilai sistem akuntansi menurun dengan cepat. Arsitektur ini hanya menyimpan data yang terbatas dari transaksi akuntansi. Data yang disimpan hanya subset dari data deskriptif dari proses bisnis, yaitu berupa data yang mempunyai dampak terhadap kinerja keuangan perusahaan. Arsitektur ini menyimpan data dalam bentuk rekap. Data ini begitu direkap sudah sulit untuk dipilah-pilah sesuai kebutuhan pemakai informasi. Arsitektur ini hanya menyimpan informasi keuangan untuk 1 pemakai informasi saja yang melihatnya dari perspektif keuangan. Sehingga untuk mengakomodir aktifitas bisnis yang belum tercatat dalam arsitektur system tradisional akan membuat beberapa sistem informasi seperti system informasi pembelian dengan adanya system tersebut dapat mencatat aktifitas bisnis untuk analisis kebutuhan barang, analisis harga barang, daftar supplier dan lain-lain.

Save to PDF

Permalink Leave a Comment

Minggu 02 – Model Proses Bisnis REAL

26 October 2010 at 23:48 (Informasi dan Proses Binis)

Week 2 – Tugas Individu 2 – 0034M

Kasus :

China U-Town is a very successful restaurant that delivers Chinese food to customers in a medium-sized city that has a large public university. China U-Town has four locations, one on each side of town (north, south, east and west) in order to provide quick delivery (30 minutes or less, or the customer gets $5 off) and delicious food to the majority of the city.

China U-Town’s owner, Laura, frequently generates and analyzes reports that give her information about her company’s competitors and customers. Using these reports, Laura decides whether to change the menu items and prices, delivery area, etc. She is able to gauge relative performance of the four store locations. China U-Town has approximately sixty employees. Order clerks take customer orders over the telephone and instruct the cooks as to what they need prepared. The cooks prepare the requested food and give it to the order clerks who package it for delivery.

Delivery people take the final package orders to the customer’s residences using company owned delivery vehicles. Customers pay the delivery people either by check or with cash. Delivery people return a copy of the delivery ticket along with the customer’s remittance to the company’s order clerk who records the cash receipt using the company’s electronic cash register. Each day receipts are totaled and Laura decides into which of China U-Town’s bank accounts those receipts should be deposited.

Pertanyaan :

  1. Buat daftar operating event dan management event
  2. Gambar REAL model

NIM: 1301072501

Nama: Hendra Sanjaya

MK: Informasi dan Proses Bisnis

Jawaban

1. Operating Event: Order clerks take customer orders over the telephone, instruct the cooks as to what they need prepared, The cooks prepare the requested food and give it to the order clerks who package it for delivery, Delivery people take the final package orders to the customer’s residences using company owned delivery vehicles, Customers pay the delivery people either by check or with cash, Delivery people return a copy of the delivery ticket along with the customer’s remittance to the company’s order clerk who records the cash receipt using the company’s electronic cash register.

Management Event: analyzes reports that give her information about her company’s competitors and customers , decides whether to change the menu items and prices, delivery area, able to gauge relative performance of the four store locations, has approximately sixty employees, decides into which of China U-Town’s bank accounts those receipts should be deposited.

2. Gambar Real Model of a service process

Real Model of a service process

Save to PDF

Permalink Leave a Comment

Week 1 – Tugas Individu 1 – 0034M

26 October 2010 at 23:43 (Informasi dan Proses Binis)

Minggu 01 – Akuntansi, Teknologi Informasi dan Solusi Bisnis

Tugas Individu Pert 01

1.       Dilihat dari fungsi akuntansi dan perkembangan teknologi, apa dampaknya bagi akuntan?

2.       Jelaskan tentang Sistem informasi akuntansi! Apa yang membedakan sistem informasi akuntansi dengan sistem informasi lainnya?

3.       Apa peran akuntan dalam pemecahan masalah bisnis dan bagaimana teknologi informasi bisa memperbesar peran akuntan.

Jawaban

1.       Dampak bagi akuntan dilihat dari fungsi akuntansi dan perkembangan teknologi adalah

–          Mengubah cara dalam menghasilkan nilai.

–          Keuntungan dari jasa layanan akuntan public semakin menipis dan diperkirakan dalam 10 tahun yang akan datang keuntungannya sudah tidak memadai untuk mendukung kelangsungan operasional.

–          Para manager tidak puas dengan kualitas dan periode pelaporan informasi karena ada kesenjangan antara kebutuhan manager dengan kinerja sistem pelaporan sistem informasi yang tradisional.

–          Profesi akuntan dapat digantikan oleh profesi lain yang mempunyai visi yang inovasi dalam layanan penyediaan dan analisis informasi.

2.       Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :

–          Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

–          Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

–          Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Yang membedakan sistem informasi akuntansi dengan sistem informasi lainnya adalah karaktersitiknya yaitu:

–          SIA melakasanakan tugas yang diperlukan

–          Berpegang pada prosedur yang relatif standar

–          Menangani data rinci

–          Berfokus historis

–          Menyediakan informasi pemecahan minimal

–          Lebih fokus pada transaksi-transaksi ekonomi, keuangan dan aset perusahaan

Apa peran akuntan dalam pemecahan masalah bisnis dan bagaimana teknologi informasi bisa memperbesar peran akuntan

3.       Peran akuntan dalam pemecahan masalah bisnis adalah

–          Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengendalian atau evaluasi aktivitas organisasi.

–          Membantu menyatukan proses pengolahan informasi dalam proses bisnis. Akuntan bisa membantu memastikan proses pengolahan informasi yang menyatu dalam proses bisnis tidak keluar dari aturan proses bisnis tersebut dan pada saat yang bersamaan juga merekam dan menyimpan data yang berkaitan dengan proses bisnis tersebut.

–          Membantu manajemen membuat kebijakan bisnis untuk membentuk dan mengendalikan proses bisnis.

Dengan teknologi informasi dapat memperbesar peranan akuntan seperti layanan : Assurance: sistem dan informasi yang handal; Technology: analisis sistem, manajemen informasi dan keamanan sistem; Management consulting: memberikan nasehat bagi organisasi berkaitan dengan manajemen dan peningkatan kinerja; Financial planning: memberikan input bagi perencanaan keuangan secara luas; International: layanan untuk sistem pelaporan pajak antar negara, merger antar perusahaan multinasional dan kerjasama antar perusahaan multinasional. Tentunya harus didukung dengan kompetensi yang dimiliki akuntan seperti : kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan untuk berpikir strategis dan kritis, fokus pada pasar dan klien, mampu untuk menterjemahkan informasi secara konvergen.

Save to PDF

Permalink Leave a Comment